Class

Class merupakan struktur data dari objek. Untuk menjelaskan tentang Class, akan kita bandingkan bentuk antara struktur dan Class.

Class secara umum

Konsep penggabungan data dan fungsi seperti diatas disebut encapsulasi, yang diterapkan dalam C++ dengan tipe turunan.

Contoh Kelas :

1. Fungsi didefinisikan di dalam kelas

#include <iostream.h>
#include <string.h>
class penduduk
{
private:
int id;
char nama[80];
public:
void tampilkan(void)
{
cout<<”No. KTP : “<<id<<endl;
cout<<”Nama : “<<nama<<endl;
}
void set(int idn, char *n)
{
id = idn;
strcpy(nama,n);
}
};

void main()
{
penduduk saya;
saya.set(1234,”Andi”);
saya.tampilkan();
}

2. Fungsi anggota didefinisikan diluar kelas

#include <iostream.h>
#include <string.h>
class penduduk
{
private:
int id;
char nama[80];
public:
void tampilkan();
void set(int idn, char *n);
};

void main()
{
penduduk saya;
saya.set(1234,”Andi”);
saya.tampilkan();
}

void penduduk :: tampilkan(void)
{
cout<<”No. KTP : “<<id<<endl;
cout<<”Nama : “<<nama<<endl;
}
void penduduk :: set(int idn, char *n)
{
id = idn;
strcpy(nama,n);
}

Keluaran kedua contoh diatas sama saja, yaitu :
No. KTP : 1234
Nama : Andi

Penjelasan :
Saya merupakan objek dari class penduduk.Pada contoh 2 fungsi didefinisikan diluar, oleh karena itu pada pendefinisian fungsi harus memiliki bentuk :

tipe_return_fungsi nama_kelas :: nama_fungsi (parameter)

Hal ini untuk memberitahu kompiler bahwa fungsi tersebut merupakan anggota dari kelas nama_kelas. Simbol ( :: ) merupakan operator resolusi lingkup.

Contoh Program
Coding

#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main()

{
clrscr();
class orang
{
Public :
char nama[40];
int tanggal;
int bulan;
int tahun;
}saya;
cout<<"nama : ";
cin.getline(saya.nama,40);
cout<<"lahir "<<endl;
cout<<"tanggal :" ;
cin>>saya.tanggal;
cout<<"bulan :" ;
cin>>saya.bulan;
cout<<"tahun :" ;
cin>>saya.tahun;

cout<< saya.nama << " lahir tanggal " << saya.tanggal <<" bulan " << saya.bulan << " tahun " << saya.tahun;
getch();
}


Tampilan




Pembuat Blog


Nama : Widiyanto
Alamat : Jl. BBK Tarogong No. 399/196B Bandung
TTL : 02 - 02 - 1991
KElas : 1 TI - 8
NRP : 6309111



Data Kampus


PKN LPKIA
Jl. Soekarno Hatta No. 456
Bandung 40266

Tugas Kuliah

Matakuliah : Teori Struktur Data
Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.

Read more


TEKOM C

TEKOM C, TEKOM C SIAP !!!!!!............
Kami adalah generasi TEKOM berikutnya, dengan semangat dan antusias kami, kami berusaha belajar dengan sungguh-sungguh dan membawa nama baik TEKOM karena kami dididik dengan keras agar kami selalu mandiri dalam segala hal, selalu dituntut untuk selalu bersikap dewasa, bekerja keras dan tidak selalu disuapin ketika kami menuntut ilmu tetapi banyak berlatih……….
Jadi TEKOM C merupakan komunitas yang berkualitas…….
Ayo kawan semua mari kita kembangkan komunitas kita ini untuk semakin maju dan semakin berkualitas karena komunitas ini dari kita dan untuk kita………………………
Dengan blog ini kami hanya sekedar sharing dan barbagi ilmu sesama kawan TEKOM ataupun kawan dari luar agar silaturahmi di antar kita tetap terjaga dan untuk memperluas pengetahuan kami………
Dengan lantang kita serentakan TEKOM C, TEKOM C SIAP !!!!!!............

Read more


Searching Array

Pada semester yang lalu kita sudah mempelajari array, baik array 1 dimensi maupun array 2 dimensi. Pada bab ini, kita akan mempelajari beberapa cara untuk melakukan pencarian suatu nilai dalam sebuah array 1 dimensi (pada array 2 dimensi sama saja).
Teknik pencarian data dari array yang paling mudah adalah dengan cara sequential search, dimana data dalam array dibaca 1 demi satu, diurutkan dari index terkecil ke index terbesar, maupun sebaliknya.
Contoh :
Array :
int a[5] = {0,3,6,10,1} (index array pada bahasa c dimulai dari index ke 0 !!!)
jika kita ingin mencari bilangan 6 dalam array tersebut, maka proses yang terjadi kita mencari
1. dari array index ke-0, yaitu 0, dicocokan dengan bilangan yang akan dicari, jika tidak sama, maka mencari ke index berikutnya
2. pada array index ke-1, juga bukan bilangan yang dicari, maka kita mencari lagi pada index berikutnya
3. pada array index ke-2, ternyata bilangan yang kita cari ada ditemukan, maka kita keluar dari looping pencarian
contoh source :
#include <conio.h>

void main() {
clrscr();
// Mendeklarasikan array
// dengan melakukan inisialisasi nilai ke dalamnya
int A[10] = { 12, 24, 13, 25, 10, 13, 21, 20, 15, 18 };
int BIL; // Variabel untuk menampung nilai yang akan dicari

// Menampilkan nilai yang terdapat
// pada elemen-elemen array di atas
for (int C=0; C<10; C++) {
cout<<A[C]<<endl;
}
cout<<endl;

// Memasukkan nilai yang akan dicari
cout<<"Masukkan nilai yang akan dicari : "; cin>>BIL;
int z=-1;
// Melakukan pencarian data
for (int J=0; J<10; J++) {
if (A[J] == BIL) {
z=J;
}
}
if (z!=-1)
cout<<"Nilai yang dicari terdapat pada indeks ke-"<<z;
else cout<<"Tidak ada data";

getch();
}

Contoh Program
coding

#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main() {
clrscr();
// Mendeklarasikan array
// dengan melakukan inisialisasi nilai ke dalamnya
int A[10] = { 12, 24, 13, 25, 10, 13, 21, 20, 15, 18 };
int BIL; // Variabel untuk menampung nilai yang akan dicari

// Menampilkan nilai yang terdapat
// pada elemen-elemen array di atas
for (int C=0; C<10; C++) {
cout<<A[C]<<endl;
}
cout<<endl;

// Memasukkan nilai yang akan dicari
cout<<"Masukkan nilai yang akan dicari : "; cin>>BIL;
int z=-1;
// Melakukan pencarian data
for (int J=0; J<10; J++) {
if (A[J] == BIL) {
z=J;
}
}
if (z!=-1)
cout<<"Nilai yang dicari terdapat pada indeks ke-"<<z;
else cout<<"Tidak ada data";

getch();
}

Tampilan






Pembuat Blog


Nama : Widiyanto
Alamat : Jl. BBK Tarogong No. 399/196B Bandung
TTL : 02 - 02 - 1991
KElas : 1 TI - 8
NRP : 6309111



Data Kampus


PKN LPKIA
Jl. Soekarno Hatta No. 456
Bandung 40266

Tugas Kuliah

Matakuliah : Teori Struktur Data
Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.

Read more


sort

Pengertian Buble sort
Metode buble sort merupakan metode sederhana untuk melakukan pengurutan data. Metode buble sort bagus gunakan dalam mengurutkan data dengan jumlah yg sedikit.
Metode buble juga merupakan metode sorting termudah. Diberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara berangsur-angsur bergerak/berpindah ke posisinya yang tepat, seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda. Bubble Sort mengurutkan data dengan cara membandingkan elemen sekarang dengan elemen berikutnya.
Cara kerja Pengurutan Buble short
Pengurutan dengan menggunakan buble short dilakukan dengan membandingkan elemen pertama dengan elemen di sampingnya, jika elemen pertama lebih besar daripada elemen ke dua, maka posisinya di tukar lakukan hal tersebeut ber ulang-ulang sampai di temukan urutan yang tepat.
Pengurutan Ascending :Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen berikutnya maka kedua elemen tersebut ditukar.
Pengurutan Descending: Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen berikutnya, maka kedua elemen tersebut ditukar.
Jadi algoritmanya seolah-olah menggeser satu per satu elemen dari kanan ke kiri atau kiri ke kanan, tergantung jenis pengurutannya, asc atau desc. Ketika satu proses telah selesai, maka bubble sort akan mengulangi proses, demikian seterusnya sampai dengan iterasi sebanyak n-1.
Kapan berhentinya? Bubble sort berhenti jika seluruh array telah diperiksa dan tidak ada pertukaran lagi yang bisa dilakukan, serta tercapai perurutan yang telah diinginkan
Contoh Pengurutan Buble Sorth
Terdapat contoh array yang belum di urutkan:
20 12 35 11
1 2 3 4 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
Dimetode bubble sort, proses pengurutan dimulai dengan membandingkan elemen pertama untuk mendapatkan angka terbesar. Lalu angka tersebut ditempatkan pada elemen terakhir.
Sebagai langkah awal, isi elemen pertama dibandingkan dengan elemen ke-2. Jika isi elemen ke-2 lebih kecil dari elemen pertama, maka isi kedua elemen tersebut ditukar. Sehingga isi array berubah menjadi :
12 20 35 11
1 2 3 4 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
data elemen 1 dan 2 setelah di tukar
Lalu elemen ke-2 dibandingkan dengan elemen ke-3. jika isi elemen ke-3 lebih besar, maka isi kedua elemen tersebut tidak ditukar.
12 20 35 11
1 2 3 4 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
data elemen 2 dan 3 tidak ditukar karena elemen 2 lebih kecil dari pada elemen 3
Perbandingan selanjutnya dilakukan terhadap elemen ke-3 dengan ke-4. Karena elemen ke-4 lebih kecil, maka isi kedua elemen tersebut ditukar. Sehingga isi array sebelumnya berubah
Menjadi :
12 20 11 35
1 2 3 4 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
elemen data 3 dan 4 setelah di tukar
Perbandingan selanjutnya dilakukan terhadap elemen ke-4 dengan ke-5. Karena elemen ke-5 lebih kecil, maka isi kedua elemen tersebut ditukar. Sehingga isi array sebelumnya berubah
Menjadi :
12 20 11 17 35 9 23 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
elemmen data 4 dan 5 setelah di tukar
Perbandingan selanjutnya dilakukan terhadap elemen ke-5 dengan ke-6. Karena elemen ke-6 lebih kecil, maka isi kedua elemen tersebut ditukar. Sehingga isi array sebelumnya berubah
Menjadi :
12 20 11 17 9 35 23 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
elemmen data 5 dan 6 setelah di tukar
Perbandingan selanjutnya dilakukan terhadap elemen ke-6 dengan ke-7. Karena elemen ke-7 lebih kecil, maka isi kedua elemen tersebut ditukar. Sehingga isi array sebelumnya berubah
Menjadi :
12 20 11 17 9 23 35 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
elemmen data 6 dan 7 setelah di tukar
Perbandingan selanjutnya dilakukan terhadap elemen ke-7 dengan ke-8. Karena elemen ke-7 lebih kecil, maka isi kedua elemen tersebut tidak ditukar.Sehingga isi array sebelumnya berubah Menjadi :
12 20 11 17 9 23 35 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
elemmen data 7 dan 8 tidak di tukar
proses perbadingan diulangi lagi sampai elemen terakhir yang dibandingkan yaitu elemen ke-2. Hasil akhirnya menjadi :
9 11 12 17 20 23 35 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
data sudah terurut
Data belum terurut
20 12 35 11 17 9 23 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen
Data sudah terurut
9 11 12 17 20 23 35 58
1 2 3 4 5 6 7 8 <----- indek yg menunjukan posisi elemen




Contoh Program
Coding

#include <iostream.h>
#include<conio.h>


int main() {
clrscr();

// Mendeklarasikan array dengan 7 buah elemen
// yang bertipe int
int A[7];

// Mendeklarasikan variabel-variabel bantu yang diperlukan
int j, k, C, temp;

// Memasukkan nilai array
cout<<"Masukkan nilai pada elemen array :"<<endl;
for (C=0; C<7; C++) {
cout<<"A["<<C<<" ] = "; cin>>A[C];
}


// Melakukan pengurutan elemen array dengan metode gelembung
for (j=0; j<7; j++) {
for (k=7; k>0; k--) {
if (A[k] <= A[k-1]) {
temp = A[k];
A[k] = A[k-1];
A[k-1] = temp;
}
}
}

// Menampilkan nilai setelah diurutkan
cout<<"\nNilai elemen array setelah diurutkan :"<<endl;
for (C=0; C<7; C++) {
cout<<"A["<<C<<"] = "<<A[C]<<endl;
}

getch();
}



Tampilan






Pembuat Blog


Nama : Widiyanto
Alamat : Jl. BBK Tarogong No. 399/196B Bandung
TTL : 02 - 02 - 1991
KElas : 1 TI - 8
NRP : 6309111



Data Kampus


PKN LPKIA
Jl. Soekarno Hatta No. 456
Bandung 40266

Tugas Kuliah

Matakuliah : Teori Struktur Data
Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.

Read more


STRUCT

Struktur adalah pengelompokan variabel-variabel yang bernaung dalam satu nama yang sama. Variabel-variabel yang membentuk suatu struktur, selanjutnya disebut sebagai elemen dari struktur atau field. Dengan demikian dimungkinkan suatu struktur dapat berisi elemen-elemen data berbeda tipe seperti char, int, float, double, dan lain-lain.
Contoh : Struct berisi day, mount, dan year.
1. Mendefinisikan dan Mendeklarasikan Struct
Suatu struktur didefinisikan dengan menggunakan kata kunci struct. Contoh
pendefinisian sebuah tipe data struktur :
struct date {
int month;
int day;
int year;
};
struct date {
int month, day, year;
};
yang mendefinisikan sebuah tipe data struktur bernama date yang memiliki tiga buah elemen (field) berupa : day, mount, dan year.
Untuk mendeklarasikan sebuah variabel today yang bertipe struktur date pernyataan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
struct date today
Pernyataan di atas menyatakan bahwa variabel today bertipe struktur date.
Dalam mendefinisikan sebuah struktur, elemen yang terkandung di dalamnya bias juga berupa sebuah struktur, contoh :
struct date {
int month, day, year;
};
struct student {
char name[30];
struct date birthday;
};
struct student mhs; //deklarasi var mhs

2. Mengakses Elemen Struct
Elemen dari suatu variabel struktur dapat diakses dengan menyebutkan nama variabel struktur diikuti dengan operator titik (‘.’) dan nama dari elemen strukturnya.
variabel_struktur.nama_field
Untuk memberikan data nama ke field name dari variabel student di atas, maka pernyataan yang diperlukan misalnya adalah :
strcpy(mhs.name, "MUHAMMAD IHSAN");
Pada pernyataan di atas, mhs.name dapat dibaca sebagai "field name dari mhs". Contoh :
berikut merupakan instruksi untuk mengisikan data pada field birthday :
mhs.birthday.day = 10;
variabel_struktur.nama_field
Sedangkan untuk mendapatkan isi suatu field dari variabel struktur, contohnya :
�� tgl = mhs.birthday.day;
�� puts(mhs.name);
Contoh pertama merupakan instruksi untuk memberikan isi dari field day ke variabel tgl.
Sedangkan contoh kedua merupakan instruksi untuk menampilkan isi dari field name.
Program berikut merupakan contoh yang melibatkan variabel struktur. Mulamula
field dari struktur diisi dengan suatu data, kemudian isinya ditampilkan.
#include <conio.h>
#include <string.h>
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
void main()
{
clrscr();
struct date { /* definisi global dari tipe date */
int month;
int day;
int year;
};
struct student{ /* definisi global dari tipe student */
char name[30];
struct date birthday;
};
/* deklarasi global dari variabel mhs*/
struct student mhs;

/* memberikan nilai kepada field dari struktur mhs */
strcpy(mhs.name, "MUHAMMAD IHSAN");
mhs.birthday.month = 8;
mhs.birthday.day = 10;
mhs.birthday.year = 1970;
/* menampilkan isi semua field dari struktur mhs */
cout<<"Name : "<<mhs.name<<endl;
cout<<"Birthday : "<<mhs.birthday.month<<"-"<<
mhs.birthday.day<<"-"<<mhs.birthday.year;
getch();
}


Contoh Program
Coding

#include <stdio.h>
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main()

{
clrscr();
struct orang
{
char nama[40];
int tanggal;
int bulan;
int tahun;
}saya;
cout<<"nama : ";
cin.getline(saya.nama,40);
cout<<"lahir "<<endl;
cout<<"tanggal :" ;
cin>>saya.tanggal;
cout<<"bulan :" ;
cin>>saya.bulan;
cout<<"tahun :" ;
cin>>saya.tahun;

cout<< saya.nama << " lahir tanggal " << saya.tanggal <<" bulan " << saya.bulan << " tahun " << saya.tahun;
getch();
}


Tampilan






Pembuat Blog


Nama : Widiyanto
Alamat : Jl. BBK Tarogong No. 399/196B Bandung
TTL : 02 - 02 - 1991
KElas : 1 TI - 8
NRP : 6309111



Data Kampus


PKN LPKIA
Jl. Soekarno Hatta No. 456
Bandung 40266

Tugas Kuliah

Matakuliah : Teori Struktur Data
Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.

Read more


Pointer

Setiap kali komputer menyimpan data, maka sistem operasi akan mengorganisasikan lokasi pada memori pada alamat yang unik. Misal untuk alamat memori 1776, hanya sebuah lokasi yang memiliki alamat tersebut. Dan alamat 1776 pasti terletak antara 1775 dan 1777.
Dalam pointer, terdapat 2 jenis operator yang biasa digunakan.
1. Operator Alamat / Dereference Operator(&)
Setiap variabel yang dideklarasikan, disimpan dalam sebuah lokasi memori dan pengguna biasanya tidak mengetahui di alamat mana data tersebut disimpan.
Dalam C++, untuk mengetahui alamat tempat penyimpanan data, dapat digunakan tanda ampersand(&) yang dapat diartikan “alamat”.
Contoh :
Bil1 = &Bil2;
dibaca: isi variabel bil1 sama dengan alamat bil2
2. Operator Reference (*)
Penggunaan operator ini, berarti mengakses nilai sebuah alamat yang ditunjuk oleh variable pointer.
Contoh :
Bil1=*Bil2;
dibaca: bil1 sama dengan nilai yang ditunjuk oleh bil2
Deklarasi variabel pointer
tipe * nama_pointer;
tipe merupakan tipe data yang akan ditunjuk oleh variabel, bukan tipe data dari pointer tersebut.
Contoh program menggunakan pointer

#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
void main()
{ clrscr();
int *a,*b,*c,*d, hasil;
int v,x,y,z;
a=&v;
b=&x;
c=&y;
d=&z;
cout<<"nilai 1 : ";cin>>*a; //input
cout<<"nilai 2 : ";cin>>*b; //input
cout<<"nilai 3 : ";cin>>*c; //input
cout<<"nilai 4 : ";cin>>*d; //input
hasil=*a+*b+*c+*d; //proses
cout<<"hasil : "<<hasil<<endl;//hasil proses
cout<<"di memori : "<<&hasil;//alamat dari hasil
getch();
}

Hasil :
Nilai 1 = 1
Nilai 2 = 2
Nilai 3 = 3
Nilai 4 = 4
Hasil = 10
Di Memori = 0x8fb5fff0


contoh program
coding

#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
int main()
{
clrscr();
int *a,*b,*c,*d, hasil;
int v,x,y,z;
a=&v;
b=&x;
c=&y;
d=&z;
cout<<"nilai 1 : ";cin>>*a;
cout<<"nilai 2 : ";cin>>*b;
cout<<"nilai 3 : ";cin>>*c;
cout<<"nilai 4 : ";cin>>*d;
hasil=*a+*b+*c+*d;
cout<<"hasil : "<<hasil<<endl;;
cout<<"di memori : "<<&hasil;
getch();
return 0;
}


Tampilan





Pembuat Blog


Nama : Widiyanto
Alamat : Jl. BBK Tarogong No. 399/196B Bandung
TTL : 02 - 02 - 1991
KElas : 1 TI - 8
NRP : 6309111



Data Kampus


PKN LPKIA
Jl. Soekarno Hatta No. 456
Bandung 40266

Tugas Kuliah

Matakuliah : Teori Struktur Data
Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.

Read more


OPERASI FILE

Ada kalanya seorang programmer harus berhubungan dengan file. Sebagai contoh
pada saat pembuatan program database, seorang programmer menyimpan data
pada sebuah file dan pada kemudian waktu data tersebut dikeluarkan untuk diolah.
Pada prinsipnya operasi yang dilakukan pada file terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Membuka file
2. Melakukan pemrosesan pada file
3. Menutup file
Dalam melakukan operasi file, programmer membutuhkan fungsi – fungsi yang
berhubungan dengan operasi file yang terdapat pada file fstream.h. Oleh sebab
itu, untuk dapat melakukan operasi file, maka prepocessor directive berikut
ditambahkan.
#include <fstream.h>
MEMBUKA FILE
Pembukaan dari suatu file mempunyai dua tujuan, yaitu membaca isi file atau untuk menulis ke dalam
file tersebut. Dalam C++ penanganan pembukaan file untuk membaca atau menulis ke dalam file
berbeda.
1. Membuka file untuk dibaca
ifstream file_objek;
Setelah objek_input diciptakan, maka file dibuka dengan cara
file_objek.open(“nama_file”);
Adapun dua pernyataan diatas dapat disederhanakan sebagai berikut:
ifstream file_objek(“nama_file”);
2. Membuka file untuk ditulisi
ofstream file_objek;
Setelah objek_output diciptakan, maka file dibuka dengan cara
file_objek.open(“nama_file”);
Adapun dua pernyataan diatas dapat disederhanakan sebagai berikut:
ofstream file_objek(“nama_file”);
3. Membuka File dengan Modus Tertentu
Pada point 1 dan 2 pembukaan file hanya bias dilakukan untuk keperluan membaca
atau menulis saja, bukan untuk kedua-duanya, dan pada 7.1.2 jika isi dari nama_file
sudah ada, maka isi yang lama akan dihapus dan digantikan dengan isi yang baru. Pada
suatu waktu mungkin anda memerlukan cara supaya file yang anda buka dapat
dipergunakan untuk membaca dan menulis sekaligus, atau isi file yang sudah ada tidak
dihapus jika anda ingin menambah isi file yang baru. Untuk keperluan itu, anda harus
memformat modus pembukaan file. Adapun modus pembukaan file yang disediakan
oleh C++ .
Adapun contoh penggunaan dari modus – modus pembukaan file adalah
sebagai berikut :
fstream file_objek (“nama_file”,ios::in | ios::out);
Pernyataan diatas adalah dekalarasi file nama_file dengan sehinggan nama_file
dapat dibaca dan ditulisi.
PEMROSESAN FILE
Setelah file dibuka, maka dilakukan pemrosesan pada file yang telah dibuka tersebut,
antara lain :
1. Menulis ke File
Contoh :
#include<iostream.h>
#include<fstream.h>
void main()
{
ofstream file_objek;
file_objek.open("latihan.txt");
cout<<"Latihan menulis ke dalam sebuah file\n";
for(int i=1;i<11;i++)
file_objek<<"Ini adalah baris ke "<<i<<endl;
file_objek.close();
}
Pada direktori dimana anda men-save file tersebut akan terdapat sebuah
file bernama latihan.txt
2. Membaca Isi File
Contoh :
#include<iostream.h>
#include<fstream.h>
void main()
{
const int MAX = 80;
char buffer[MAX+1];
ifstream file_objek;
file_objek.open("latihan.txt");
cout<<"Membaca isi file latihan.txt\n";
while(file_objek)
{
file_objek.getline(buffer,MAX);
AP- Algoritma – TEAM Algoritma Halaman: 57
cout<<buffer<<endl;
}
}
Program ini membaca isi file latihan.txt dan menampilkannya ke layar.
File_objek.getline(buffer,MAX) digunakan untuk membaca teks dari file.
Memeriksa Operasi File
C++ menyediakan sejumlah fungsi yang berguna untuk memeriksa kondisi-kondisi
pada operasi file, sehingga kejadian kesalahan pada saat eksekusi dapat
dikendalikan.
Contoh :
/* Program ini menghasilkan output yang sama dengan program
pada contoh 2 */
#include<iostream.h>
#include<fstream.h>
void main()
{
const int MAX = 80;
char buffer[MAX+1];
ifstream file_objek;
file_objek.open("latihan.txt");
cout<<"Membaca isi file latihan.txt\n";
while(!file_objek.eof())
{
file_objek.getline(buffer,MAX);
cout<<buffer<<endl;
}
}
AP- Algoritma – TEAM Algoritma Halaman: 58
Program pada contoh diatas sama saja dengan contoh program pada point 2
Perbedaannya hanya pada
while(file_objek) dan
while(!file_objek.eof())
while(file_objek) jika diartikan dalam bahasa sehari – hari adalah jika isi dari file_objek
(dalam hal ini, latihan.txt) masih ada, maka baca satu baris pada file latihan.txt lalu
pindahkan pointer satu baris ke bawah. Jika isi pada baris tersebut tidak ada, maka
hentikan loop. Sedangkan pada while(!file_objek.eof()) dapat diartikan, jika pointer
tidak terdapat di baris paling akhir dari file_objek, maka lanjutkan loop. Jika tidak,
maka hentikan loop.
MENUTUP FILE
Setelah pemrosesan file berakhir, maka file perlu ditutup. Langkah ini dilakukan dengan
cara
file_objek.close();
Pemakaian fungsi close() sifatnya optional. Bila anda tidak mempergunakannya,
compiler tidak akan mengeluarkan pesan error.
Dibawah ini diberikan contoh – contoh penggunaan operasi file pada suatu system
operasi.
Contoh :
1. Program menyalin suatu file
// Simpan dengan nama cp.cpp
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>
#include <fstream.h>
#include <string.h>
#define max 80
void main(int argc,char *argv[])
{
char buffer[max+1];
if (argc!=3)
{
cerr<<"Pemakaian : cp file_yang_akan_dikopi file_baru\n";
exit(1);
}
AP- Algoritma – TEAM Algoritma Halaman: 59
strupr(argv[1]);
ifstream input(argv[1], ios::binary);
ofstream output(argv[2], ios::binary);
if (!input)
{
cerr<<"File yang akan dikopi tidak ada, periksa kembali !!!\n";
exit(1);
}
for(;;)
{
input.read(buffer,max);
output.write(buffer,max);
if(input.eof())break;
}
input.close();
output.close();
}
2. Program Membaca Isi Suatu File
// Simpan dengan nama baca.cpp
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <fstream.h>
#include <stdlib.h>
#include <string.h>
void main(int argc,char *argv[])
{
clrscr();
const int max=84;
char buffer[max+1];
char namafile[64];
if(argc!=2)
{
cerr<<"Penggunaan : Baca nama_file\n";
exit(1);
}
strcpy(namafile,argv[1]);
strupr(namafile);
ifstream input;
input.open(namafile);
while(!input)
{
cerr<<"File Not Found !!!\n";
exit(1);
}
while (!input.eof())
{
input.getline(buffer,max);
cout<<buffer<<endl;
}
input.close();
getch();
}


Tampilan







Pembuat Blog


Nama : Widiyanto
Alamat : Jl. BBK Tarogong No. 399/196B Bandung
TTL : 02 - 02 - 1991
KElas : 1 TI - 8
NRP : 6309111



Data Kampus


PKN LPKIA
Jl. Soekarno Hatta No. 456
Bandung 40266

Tugas Kuliah

Matakuliah : Teori Struktur Data
Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.

Read more

Blog Archive

Kotak saran

Web hosting for webmasters